resnanadia

 

Salah satu temen UR, Eiko, pernah bilang gini,
"Mending lanjutin lagi ajalah postingan soal kopi susunya."
Oke baik, kita lanjutkan!
(Maap yeee, Ko, nama lo dibawa-bawa hahaha).

Sekarang kita bahas KEDAI KOPI KULO!
Tau kopi ini dari DEVIKA, dia pengumuman waktu Kulo pertama buka di Bandung, dia bilang Avocattonya (alpukat + espresso + es krim) enak banget dan akhirnya pertama coba di Jalan Soka No.4. Kulo ada di beberapa tempat di sekitaran Bandung, di Jalan Soka, Jalan Progo, Jalan Ciumbuleuit, tiga tempat itu sih yang sering dimampirin buat beli kopi. Konsep tempatnya emang berupa kedai kecil, emang dibikin cuma buat pesen dan take away, ada sih tempat duduk, tapi ga banyak dan kayanya tempatnya kurang cocok nongkrong lama-lama, tapi saya sih seneng aja ada kedai kopi gini. 

Pertama cobain, saya pesennya Es Kopi Kulo, ini es kopi susu, rasanya yaaaa shoooshooooo lah hehehe, yang paling saya suka dari Kulo ini sih sebenernya Coffenade. Sesuai deskripsi di instagram mereka, Coffeenade adalah es kopi (espresso) dicampur dengan air tonik dan ditambah lemon, wahhh, ini rasanya super seger, kalo siang-siang di kantor abis makan siang kan biasanya udah memasuki waktu ngantuk sedunia ya, sangat disarankan buat pesen Coffenade. Avocattonya gimana? Maapkan, belum coba. Kata Devika yang udah coba sih enak banget, mangga dicoba ya tar kasih tau enak apa engga.

Harganya gimana harganyaaa?
Harganya mirip-mirip sama kedai kopi sebelah-sebelah.
Avocatto -27rb
Es Kopi Kulo - 15rb
Coffeenade - 23rb

Met coba ya!

Es Kopi Kulo - 15rb

Coffeenade - 23rb



Pelupa dan kecerobohan yang kadang susah dimaafin bikin akhirnya konsultasi ke dokter, ini pun setelah dipaksa Syayu dan Azka. Ternyata kata pak dokter harus banyak menceritakan kembali apa yang terjadi dalam sehari, menceritakan kembali apa yang sudah dibaca, caranya bisa nulis atau cerita ke orang lain. Pas banget sih, biar blog beneran aktif lagi ya kan, atau mungkin beli buku diary aja yang ada gemboknya? Nah dalam rangka memenuhi saran dari pak dokter, jadi bakal banyak ulasan (ulasan sotoy) soal buku-buku yang udah dibaca, soal kehidupan sehari-hari, soal makanan karena kusuka sheqale maqaaannn, soal lari karena mau mulai lari lagi mungkin bisa mengurangi lupa (ini sih ngarang yaaa hahaha), soal kopi-kopi susu, dan soal-soal lainnya. Yang pertamaaaa, bahas buku dulu deh.

Jujur sebenernya baca buku-buku tuh selain membuka jendela dunia (seperti kata ERK), juga sebagai pelarian dari cerita-cerita sedih soal kehidupan hahaha. Makin-makin suka baca setelah patah hati empat tahun lalu yang jujur aja emang bikin hancur dan pelariannya ya ke buku (apasih jadi curhat). Jadi, suka kalap beli buku terutama di awal bulan mah wajib hukumnya. Awal bulan ini langsung beli lima buku yang bikin penasaran dari beberapa bulan yang lalu, banyak juga yang kasih testi soal buku-buku yang dibeli ini, katanya sederhana, bagus, tentang keluarga, tentang kehidupan sehari-hari, ternyata betulan hangat di hati. Buku-buku menghangatkan hati, biar hati ga mati, huhuhuhuhu.

  • Semasa - Maesy Ang & Teddy W Kusuma
  • Na Willa 1 & 2 - Reda Gaudiamo
  • Semua Ikan di Langit - Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
  • Prabu Anom (Le Petit Prince dalam Bahasa Sunda, nyaris nangis begitu nemu ternyata ada buku ini)

Keempat buku langsung beres dibaca dalam satu minggu, senangnya hatiku hahaha dan sisa Semua Ikan di Langit yang masih dibaca. Selain Semua Ikan di Langit, sampingan juga baca Tuhan Tidak Perlu Dibela - Gusdur dan Pemikiran Karl Marx yang ditulis Romo Magnis. (Ternyata beli tujuh buku ya, bukan lima hahaha)

Buku-buku yang udah beres dibaca emang betulan bikin hati hangat bahkan ada beberapa tulisan yang bikin mata hangat dan basah hehehe, apalagi kalau soal keluarga, tentu saja kupaling gakuat. Buku Tuhan Tidak Perlu Dibela juga cukup menghangatkan hati, tulisan-tulisan Gusdur masih relevan sampai sekarang, tulisan favorit dari buku ini adalah Islam Kaset dan Kebisingannya. Terakhir, buku Romo Magnis yang serius itu masih halaman-halaman awal, semoga bacanya cepet juga ya. Setelah postingan ini mungkin bahas Semasa dulu, atau mungkin Na Willa deh. Jadiiii, semogaaaa ajaaa kadar lupanya berkurang yaaaa. Hahahaha.







Gatau kenapa kalau turun di Stasiun Kota pasti kepingin mampir ke Kota Tua, padahal udah tau di sana pasti panas, gatau mau ngapain, tapi tetep pingin mampir, cuma sekedar keliling, liat orang, liat anak-anak kecil main, liat orang naik sepeda, udah, terus balik lagi ke stasiun dan pulang ke rumah.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

TWIDER!

Tweets by @resna

Blog Archive

  • ▼  2019 (5)
    • ▼  Maret (3)
      • RE(S)KOMEN: Kedai Kopi Kulo
      • Supaya Gak Lupa
      • Kota Tua
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (6)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2017 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (5)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2012 (12)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2011 (10)
    • ►  Desember (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Post

Copyright © 2016 resnanadia. Created by OddThemes & Free Wordpress Themes 2018