lompat, loncat. itu S U S A H !

"Hijiiiiiiiiiiiiiiiiiii....Duaaaaaa.......Euh teu jadi deui, kumaha sih si Nci teh."


"Burulah, Bismillah weh,"

"Kalau Resna sih nanti mau loncat Bismillah weee lah."

Komen kami berenam berulang-ulang yang tak sabar melihat seorang perempuan (Sebut saja Nci) untuk lompat dari Jembatan Cinta. Entah sudah setangah atau satu jam menunggunya untuk loncat. Gemes, ga lompat-lompat juga. Sampai kami tidak mau mengalihkan perhatian kami kemana pun selain melihat ke jembatan, hahaha. Akhirnya dia lompat, walaupun kami tidak melihatnya karena harus makan siang. (hanaaaaaaaassssss...nungguan, Nci!)

Setelah makan siang, giliran saya yang harus lompat dari Jembatan Cinta. Daritadi memang udah ngebet mau lompat.

Naiklah...
Udah di atas...
Mau loncat...
Ternyata...SEREM!
WAAAAA!!! Mungkin ini yang dirasain Nci tadi pas mau loncat. Kalau di bawah sih cuma ngeliat gampang, pas di atas...kalau kata orang Sunda mah "leuwang."

Saya juga mau loncat ga jadi lagi, ga jadi lagi.
Saya yang pertama semangat buat loncat malah diduluin sama Santi dan Sella yang udah dua kali loncat, sementara saya masih ngadegdeg di atas jembatan.
Mau ga jadi, malu.
Mau loncat, takut.

"Ayo, Res, ih! Loncat aja, di bawahnya air ko!"

"Ayo Resniiiiiiii, jangan bunuh karakter kamu sendiri!" Teriak Shera

"Cepet, ih, Res! Udah sejam kali nungguin ini. Panas."

Teman-teman saya di bawah udah pada kesel nungguin saya ga loncat-loncat hahaha.

Udah ada kapal lewat, yang main banana boat lewat, udah segala macem lewat, saya masih di atas jembatan. Yang nungguin saya di bawah udah bolak-balik kesel. Sampai saya tanya semua orang yang udah loncat, apa rasanya. Beda ga rasanya sama naik Hysteria di Dufan. :D

Setelah dipikir-pikir. Ga jadi loncat, malu dan sayang juga, kapan lagi.
Akhirnya? SAYA LONCAT!!!
Rasanya? ...................................................................................................................

DSC_2199

DSC_2212

Pelajaran: Mengomentari orang itu paling gampang.

Share:

0 comments