resnanadia

"Jangan lupa oleh-oleh, ya!" 

Kata-kata yang pasti terucap dari semua orang dekat ketika kita akan berlibur atau pergi ke suatu tempat. Memang, tidak lengkap ya rasanya jika berlibur tidak membeli oleh-oleh, baik untuk dipakai sendiri ataupun untuk kerabat. Kita harus bisa memilih tempat yang tepat, berkualitas bagus, harga murah, sehingga kita bisa membeli buah tangan cukup banyak. Namun, menemukan tempat yang seperti itu memang sedikit susah apalagi di daerah pariwisata, terkadang beberapa orang tidak mau ribet dan tidak mau menawar. 

Beberapa waktu yang lalu saya sempat mengunjungi Bali. Sebelum berangkat sudah terpikir apa oleh-oleh yang akan saya bawa, di mana tempat yang murah. Baju Barong dan Joger yang ada di pikiran saya. Saya dapat satu rekomendasi dari ibu saya tempat berbelaja oleh-oleh yang murah dan di jadwal tour diselipkan untuk mengunjungi tempat berbelanja oleh-oleh yang murah. Berikut daftarnya, di tempat yang saya sebutkan ini kalian tidak perlu menawar, sudah murah. Semoga bermanfaat dan menjadi referensi untuk membeli oleh-oleh bagus dan murah dari Bali :)

1. KRISNA Oleh-Oleh Bali (http://krisnabali.co.id)



Krisna mempunyai 4 outlet di lokasi yang berbeda di Bali. Kemarin saya berbelanja di Krisna yang berada di Jalan Sunset Road. Saya menginap di kawasan Legian, untuk mencapai Krisna saya menggunakan taksi, seingat saya paling hanya 5-10 menit untuk sampai di Krisna, di argo sekitar 15 ribu rupiah, tetapi kita harus membayar minimum payment, tidak masalah. Di ini tempatnya sangat luas, terdapat beberapa kasir sehingga tidak perlu mengantri panjang dan berbagai macam oleh-oleh bali hampir semua tersedia di sini. Soal harga, di sini sangat murah dan kita tidak perlu menawar.

Gelang dimulai dari harga Rp. 1500,- ke atas,
Kalung dimulai dari harga sekitar 7 ribu atau 10 ribu saya lupa :D,
Baju dimulai dari harga sekitar 14 ribu ke atas,
Udeng 12 ribu,
Makanan, saya ga liat harganya :p

Gimana? Murah kan? Saya kalap berbelanja di sini dan kita tidak perlu menawar.

Alamat:
Krisna Nusa Indah Jl. Nusa Indah No. 77 Denpasar Bali
Krisna Nusa KambanganJl. Nusa Kambangan 160 A Denpasar Bali
Krisna Sunset Road Jl. Sunset Road No. 88 Abian Base Kuta Bali
Rama Krisna Jl. Raya Tuban no 2x

2. CENING BAGUS

Terletak di Jalan Batu Bulan Sukawati, Gianyar, Bali. Tempatnya luas juga, mirip seperti Krisna, namun di sini lebih banyak untuk oleh-oleh berjenis makanan, seperti kacang dan coklat, tetapi baju, sandal, dan aksesoris juga ada ko, jangan khawatir. Saya membeli beberapa oleh-oleh di sini.

Daster 28 ribu
Sandal anak kecil 12 ribu
Gelang-gelang kecil 5 ribu (3pcs)
Udeng (6ribu)

Gimana? Murah juga kan? Jika dibandingkan dengan Krisna, hampir sama, tidak terlalu jauh.

3. JOGER (http://www.jogerjelek.com)

"Kalau Bisa, Jangan Terlalu Rajin Belajar"

Di atas adalah salah satu kata-kata favorit saya dari Joger. Rasa-rasanya ini oleh-oleh yang paling khas dari Bali selain baju barong, ya, hehe. Joger terkenal dengan kata-katanya yang unik. Joger terletak di dua tempat berbeda di Bali, yang satu terletak di Kuta dan satu lagi di Luwus. Selain Krisna dan Cening Bagus, Joger juga bisa menjadi pilihan untuk berbelanja oleh-oleh, selain terkenal dengan kaosnya, Joger juga menyediakan pernak-pernik khas Bali. Soal harga, menurut saya sih standar, dengan kaos yang berkualitas bagus dan kata-kata yang unik, harga yang ditawarkan sangat terjangkau.

Baju anak kecil dimulai dari 45 ribu ke atas,
Baju dewasa dimulai dai 50 ribu ke atas
Tas 60 ribu ke atas
Sandal 30 ribu ke atas

Alamat:
Jalan Mekarsari - Luwus KM 37.5 (Jalan Raya Baturiti, Bedugul)
Jl. Raya Kuta (tanpa nomer), Denpasar - Bali.



Bali. Terima kasih untuk empat hari yang menyenangkan.
Bali sore hari, perjalanan dilanjutkan menuju Gilimanuk untuk menyebrang ke Pulau Jawa. Perjalanan dimulai dengan menyusuri jalan yang disebelah kirinya berhadapan langsung dengan pantai dan laut, entah apa namanya. Lalu dilanjutkan melewati seperti hutan, entah ini hutan atau apa yang jelas jalannya kecil, gelap dan di kanan kiri hanya pohon. Lalu saya tidak ingat seperti apalagi jalannya yang saya tahu sekitar pukul sepuluh atau setengah sebelas malam saya sudah sampai di Gilimanuk.

Di Gilimanuk harus menunggu dulu untuk masuk ke dalam kapal. Tidak terlalu lama kami semua turun dari bis, menyebrang melalui dermaga lalu masuk kapal. Walaupun sudah malam masih saja ada beberapa anak kecil yang meminta dilemparkan uang dan wajah mereka seram-seram, tidak diberi mereka mengumpat. Sungguh saya tidak pernah suka naik kapal, entah itu kapal nelayan, kapal kecil, atau kapal feri sekalipun. Mual. Sekitar 45 menit kami sampai di Pelabuhan Banyuwangi.

Menyebrangi dermaga lalu masuk bis lagi dan perjalanan dilanjutkan menujuuuuuuuuuuuuu...menuju kemanaaaaaaaaaa? BROMOOOOOOOOOOOOO! Wooo, i'm just too excited.
Pukul tiga subuh sudah sampai di RM Bromo Asri (terletak di Jalan Raya Probilinggo) setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam setengah m untuk berganti kendaraan menggunakan mini bus lalu jeep karena bis hanya bisa mengantar sampai di sini. Untuk menuju puncak Bromo, kami diwajibkan dalam keadaan sehat lalu memakai pakaian dan perlengkapan yang menghangatkan badan karena menurut kabar udara di Bromo mencapai 12derajat celsius. Setelah berganti ke mini bus kami menuju pemberhentian selanjutnya yaitu sebuah mesjid yang terletak di pemukiman Suku Tengger. Sudah tidur dan terbangun lagi masih belum sampai juga, udara sudah terasa dingin, dan jalan menanjak tajam berkelok. Ternyata perjalanan menuju puncak itu sekitar 43km. Saya pikir dekat. Sampai di masjid, senangnya menemukan masjid walaupun kecil, mendengar Adzan yang tidak saya temukan di Bali. Shalat subuh berjamaah lalu menuju pemberhentian selanjutnya untuk berganti kendaraan, menaiki jeep dan mendapatkan snack.

Perjalanan yang sebenarnya baru dimulai. Bromo Jeep Club. Sekitar 150 jeep mengantar kami menuju lautan pasir Bromo. Saya sengaja duduk di depan di samping sopir. Sambil menikmati snack yang masih hangat sambil menikmati jalan yang menanjak dan berkelok tajam. Bapak sopir tentu saja sudah ahli, medan yang sulit tidak terlalu berarti baginya. Menyenangkan. Tidak begitu lama akhirnya kami sampai di lautan pasir Bromo. Ini kali pertama saya mengunjungi Bromo. Subhanallah...

Jeep hanya mengantarkan kami sampai lautan pasir. Benar saja begitu turun dari jeep, dinginnnn, Kami harus berjalan menuju pura, lalu jalan lagi ke atas menuju puncak Bromo untuk melihat matahari terbit. Bismillah. 
Saya berjalan bersama Ayah saya, Pak Aryo, dan Pak Teguh. Sambil berjalan saya sibuk dengan kamera, foto sana sini. Baru di tengah jalan sudah ngos-ngosan tapi harus semangat menuju puncak! Masih harus menaiki tangga yang banyak untuk menuju puncak, semangat lagi! Rasanya napas ini sudah habis dan akhirnya sampai juga di puncak Bromo. SUBHANALLAH!!! Tidak berhenti bertasbih melihat keindahan dunia yang diciptakan-Nya. Indah sekali ya Allah.

Saya tidak terlalu lama berada di puncak karena cukup seram, terpeleset sedikit saja sudah langsung nyemplung ke kawahnya. Perjalanan menuju ke bawah tidak kalah sulitnya ketika meuju puncak tadi. Tangga untuk turun dipenuhi oleh pasir sehingga ketika menginjaknya harus berhati-hati agar tidak terpeleset. Saya foto-foto di bawah saja sampai bosan. Indah. Tidak ingin pulang rasanya. Udara sudah tidak terlalu dingin saya memutuskan untuk turun dan pulang.

"Teh, apa pelajaran yang kamu ambil dari Bromo?" tanya Ayah saya ketika jalan turun.

"Hmmmm."

"Keindahan ciptaan-Nya, kebesaran-Nya, Teh. Harus sadar bahwa kita itu kecil."

Subhanallah. Subhanallah. Subhanallah.
Sungguh rasanya tidak ingin pulang. Ketika saya turun masih saja ada yang baru akan naik. Rugi! Kalau mau mengunjungi Bromo harus sempat sekalian melihat matahari terbit. Kembali naik jeep, pindah ke mini bus, menikmati pemadangan perkebunan, tidur, lalu sampai di Bromo Asri, mandi, makan, ngecas, saatnya pulang! Oh ya, Suramadu dulu...


 Sunset



 






kepeleset = nyemplung!

Sunshine

Lautan Pasir Bromo



menyempatkan Shalat Duha





Oke, cerita Bali dilanjut di hari ke empat.

Hari ini hari Jum'at. Jadwal hari ini setengahnya belanja.
Hari ini sih tepat waktu. Alhamdulillah. Tujuan pertama adalah Cening Bagus, pusat oleh-oleh yang terletak di daerah Gianyar. Di Cening Bagus lebih didominasi oleh-oleh makanan tapi tenang, baju dan aksesoris khas bali pun tersedia walaupun tidak selengkap di Krisna. Di sini saya membeli daster untuk ibu, beberapa gelang, sandal, dan udeng khas bali untuk sepupu saya. Entah kenapa saya dan ayah tidak terlalu tertarik dengan makanan, terutama kacang. Seperti kata Pak Aryo yang mengatakan bahwa kacang dimana-mana rasanya sama ya seperti itu saja, seperti kacang. RT Pak Aryo!

Setelah Cening Bagus kami menuju Joger Luwus yang berada di daerah Tabanan, Bali. Oh ya, di perjalanan kami sempat ditunjukan pohon kelapa bercabang empat. Tidak lengkap ya rasanya kalau ke Bali tidak membeli oleh-oleh di pabrik kata-kata Joger. Joger hanya ada di Bali, terdapat di dua tempat yaitu Kuta dan Luwus. Luwus itu daerahnya seperti sedikit desa, tidak terlalu ramai. Walaupun begitu, sesampainya saya di Joger, sudah banyak bis yang parkir. Memang Joger selalu ramai. 

Begitu mau masuk, setiap pengunjung diberi stiker yang bertuliskan VIP "Very Iseng Person." Di bagian depan terdapat pernak-pernik Bali. Baju berada di bagian belakang, sendal dan tas berada di lantai dua. Di sini terdapat berbagai tulisan, saya tidak begitu ingat dengan semua tulisannya karena ada tulisan "dilarang mengambil foto" sehingga saya tidak ingat hehehe. Yang saya ingat tulisan yang mengingatkan "awas copet." Di sini saya  membeli kaos untuk adik-adik dan om, tas untuk mamah, dan sendal untuk Resha, tidak lupa kaos untuk saya sendiri. Bingung juga memilih baju yang kata-latanya unik, karena semuanya memang unik. Nanti tulisan-tulisan unik di bajunya saya post khusus, ya. Waaaaaa, di sini paling kalap belanja. Rasanya semua ingin saya masukan ke kantung belanjaan. Soal harga? Menurut saya harga di sini tidak terlalu mahal, ini daftarnya.

kaos anak kecil berkisar Rp. 45.000,- sampai Rp. 50.000,-
kaos dewasa berkisar Rp. 50.000,- ke atas
sandal Rp. 30.000,- ke atas
tas Rp. 60.000,- ke atas.

Termasuk murah, kan? Ketika masih sibuk di kasir, tour guide mengingatkan sudah masuk waktu Shalat Jum'at. Berhubung masih di Bali dan susah menemukan masjid, tempat makan di sebelah Joger disulap menjadi tempat shalat, tidak masalah. Sambil menunggu yang shalat saya sih jajan, ga boleh lupa sama jajan. Setelah beres shalat jumat saya pun shalat lalu dilanjutkan makan siang bersama.

Setelah beres shalat dan makan perjalanan dilanjutkan menuju tujuan terakhir di Bali. Tanah Lot. Saya lupa berapa lama perjalanannya, yang jelas kalau tidak salah sampai di Tanah Lot itu setengah empat sore. Di sini terdapat dua pura yang satu terletak di atas tebing dan terletak di atas bongkahan batu. Untung saja air laut sedang surut sehingga bisa menyebrang ke Pura walaupun tidak bisa masuk. Di sini juga terdapat ular suci yang dipercaya sebagai ular penjaga pura. (Info dari tour guide ketika menuju Tanah Lot kurang saya dengarkan karena capek dan ingin tidur, maaf kalau infonya kurang hehe). Saya sibuk foto-foto, mumpung ada yang fotoin. Jam 5 kami menuju Gilimanuk. Sebelumnya foto-foto bersama tour guide karena meraka tidak akan ikut ke Pulau Jawa, walaupun mereka kadang sering tidak kami dengarkan ketika menerangkan, tapi sedih juga, apalagi pisah sama Nikadek dan Bli Made. BLI, MBO, Sampai jumpa lagi, ya :)


menuju Tanah lot dan pohon kelapa bercabang empat

w/ Teh Merlin dan Bu Maya

AYAH JUARA SATU!






Ken-ken kabareeeee? SUSU!


ini nih Mbo Nikadek a.k.a Agnes


Team Travel :)

BLI MADE ARMENA ARWENA AWRNEWA (entahlah, Bli, lupa)

Hari terakhir di Bali. Bali is a wonderful, amazing, remarkable island. Saya suka Bali, sangat suka dengan segala isinya, terutama pantainya dan budayanya. Hanya satu yang tidak saya suka dari Bali, kehidupan malam di Legian. Sampai jumpa lagi BALI!!!

Menuju Gilimanuk dan masih mau berkunjung di Pulau Jawa, kemana? Tebak!



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

TWIDER!

Tweets by @resna

Blog Archive

  • ►  2019 (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (6)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2017 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (5)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2012 (12)
    • ►  Juli (1)
    • ▼  Juni (3)
      • RE(S)KOMEN: Belanja Murah Oleh-Oleh Bali
      • Matahari Terbit, BROMO :)
      • Bali Day 04: Joger & Tanah Lot. Goodbye!
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2011 (10)
    • ►  Desember (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Post

Copyright © 2016 resnanadia. Created by OddThemes & Free Wordpress Themes 2018